Friday, December 29, 2017

Cara Tepat Budidaya Mentimun Pada Lahan Sawah

Menananm Mentimun Pada Lahan Sawah


Potensi hasil produksi budidaya mentimun di Indonesia sebenarnya cukup potensial. Namun teknik pembudidayaan mentimun yang digunakan masih monoton dan cenderung begitu-brgitu saja. Salah satu budidaya mentimun yang dapat diterapkan di Indonesia adalah Budidaya mentimun pada lahan sawah.

Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki banyak bidang sawah yang tersebar dipenjuru negri. Sawah-sawah ini cenderung tidak dimanfaatkan dan dibiarkan begitu saja setelah masa panen padi. Padahal sawah setelah panen bisa dimanfaatkan untuk menanam berbagai jenis palawija seperti mentimun. Nah berbicara tentang budidaya mentimun pada lahan persawahan, ada beberapa tips yang dapat anda ikuti.

Cara Menanam Mentimun Pada Lahan Sawah


Syarat Tumbuh Mentimun

Mentimun memiliki sifat yang mudah beradaptasi dengan berbagai musim dan iklim. Kendati mentimun dapat tumbuh subur denan kondisi tanah yang kering dan mendapat asupan sinar matahari yang cukup. Temperatur permukaan yang dibutuhkan adalah sekitar 21-27 derajat Celcius dengan curah hujan rendah.

Untuk media tanam, mentimun sangat cocok ditanam pada tanah gambut dengan kandungan humus yang tinggi. Selain itu kondisi tanah yang disukai mentimun adalah tanah yang mudah menyerap air denga kada pH tanah 6-7.

Cara Pembibitan Mentimun

Sebelum menanam bibit, perlu dipersiapkan media pembibitan yang dapat menggunakan campuran kompos matang dengan tanah dan diamkan selama seminggu. Selanjutnya siapkan pukan (campuran kompos dengan Trichoderma sp.) dicampur tanah dengan perbandingan 3:7 kedalam polybag. Pesriapn media pembibitan telah selesai, selanjutnya persiapan bibit mentimun.

Rendam mentimun dengan larutan POC (pupuk organik cair) dicampur air hangat selama setengah jam. Setelah bibit diremndam selanjutnya dibiarkan selama semalam sampai berkecambah. Benih yang telah mulai berkecambah selanjutnya di pindah kedalam polybag yang sudah dipersiapkan sebelumnya dan lakukan penyiraman 2 kali sehari.

Letakkan polybag berisi bibit ke area teduh selama seminggu. Setelah seminggu, anda bisa menyemprotkan POC sebagai pupuk awalan mentimun. Setelah berumur 12 hari, biasanya bibit mentimun sudah memiliki daun antara 3-5 helai. Pada usia ini, bibit sudah bisa dipindahkan dan di tanam pada area sawah.

Mempersiapkan Lahan Sawah Sebagai Media Tanam


  1. Bersihkan lawah sawah dari sisa-sisa batang padi dan rumput liar.
  2. Jika pH tanah sawah kurang dari 6, maka perlu dilakukan penambahan dolomit sebagai mineral tanah.
  3. Pada lahan sawah dibuat bedengan dengan lebar sekitar 120cm dengan tinggi 30cm.
  4. Bedengan dibuat berbaris dengan jarak 30-50cm setiap barisnya.
  5. Pupuk tanah dengan pupuk NPK dengan takaran 100kg/ha sawah.
  6. Untuk mendapatkan hasil terbaik, lahan bisa ditambahkan dengan pupuk organik.
  7. Langkah selanjutnya buat lubang tanam pada bedengan dan pasang mulsa.
  8. Langkah terakhir adalah menanam bibit mentimun kedalam lubang pada bedengan.


Pemeliharaan Mentimun Pada Lahan Sawah


  1. Periksa semua bibit mentimun yang sudah ditanam pada sawah. Pastikan tidak ada bibit yang rusak, terserang penyakit atau mati. Jika anda menemukan bibit yang kurang baik atau mati, segera cabut dan gantikan dengan bibit yang baru.
  2. Penyiangan tanaman pengganggu dan gulma pada area sekitar tanaman juga perlu dilakukan. Ini untuk meastikan nutrisi yang kita berikan untuk tanaman mentimun tidak dicuri oleh tanaman pengganggu tersebut. Penyiangan juga perlu dilakukan sebelum melakukan pemupukan.
  3. Setelah berumur 5 hari dari masa tanam, perlu dipasang ajir. Ajir ini berfungsi agar tanaman mentimun dapat tumbuh dengan rapat.
  4. Setelah berumur sekitar 3 minggu, perhatikan tanaman mentimun yang anda tanam. Jaga agar daun mentimun tidak terlalu lebat dan lakukan pemangkasan daun bila diperlukan.
  5. Penyiraman dapat dilakukan dengan rutin setiap harinya atau sesuai kebutuhan.


Pemupukan Mentimun Pada Lahan Sawah



Waktu
Pupuk [kg ]
TSP
Urea
KCL
Pukan
Pupuk Dasar
150
150
150
20.000
3-5 hst
100
150
100
10 hst
250
300
100
Setelah Berbunga
-
250
250
Setelah panen 1
-
100
100



Hama Mentimun Lahan Sawah

Kutu Kayu
Hama berbentuk kumbang dengan ukuran 1 cm dengan sayap kuning. Kutu kayu akan memakan daun mentimun sampai hanya tersisa tulang daunnya saja. Untuk mengatasinya bisa dengan pemebrian insektisida dengan dosis disesuaikan.

Ulat Tanah
Ulat berwarna hitam yang dapat merusak batang mentimun khususnya mentimun muda. Ulat ini akan memakan dan memotong batang mentimun disekitaran leher batang dan akar yang menyebabkan tanaman mati.
Lalat Buah
Lalat buah dewasa berukuran sekitar 2mm dan akan menghinggapi buah mentimun untuk bertelur. Larva lalat buah ini nantinya akan menggerogoti buah mentimun dari dalam sehingga buah menjadi busuk. Penanganannya bisa dengan pemberian insektisida.

Penyakit Mentimun Lahan Sawah

Busuk Daun
Disebabkan oleh psedoperonospora cubensis berk et curt yang menginfeksi kulit daun dengan kelembaban tinggi. Temperatur akan turun menjadi 16-22 derajat Celcius membuat daun menjadi berkerut , layu dan mati.
Penyakit Tepung
Penyebabnya adalah tanah yang kering namun kelembaban udara tinggi. Gejalanya adalah permukaan daun dan batang tertutup oleh tepung putih labu berubah menjadi kuning dang mengering.
Bercak Daun
Penyakit ini umumnya muncul disaat musim penghujan. Gejalanya seperti adanya bercak kuning pada daun dan bersudut. Lama kelamaan bercak kuning ini akan membesar dan berubah menjadi kecoklatan, kering dan membuat lubang pada daun mentimun.
Busuk Buah
Penyakit ini bisa menyerang buah mentimun saat masih di kebun atau pun buah mentimun yang duah di panen. Gejalanya adalah buah terlihat basah dan bila tertekan akan mudah pecah dan hancur. Bercak basah ini jika dibiarkan akan menjadi kecoklatan dan membuat buah menjadi berkerut dan busuk.

Mentimun biasanya sudah dapat dipanen saat usia 2-3 bulan setelah masa tanam. Pemanenan dapat dilakukan dengan menggunakan pisau atau gunting yang tajam. Budidaya mentimun pada lahan sawah dapat menjadi alternatif pemanfaatan lahan sawah seteleh masa panen padi.

Solusi Mengatasi Hama Dan Penyakit Kacang Panjang

Kacang panjang adalah salah satu jenis tanaman palawija yang cukup digemari. Potensi budidaya jenis palawija ini cukup menguntungkan. Dengan perawatan yang mudah dan kebutuhan pasar yang stabil membuat banyak petani yang menjadikan kacang panjang sebagai tanaman kedua atau pun tanaman utama mereka. Namun perawatan yang mudah bukan berarti kacang panjang bebas dari hama dan penyakit. Setidaknya ada 2 jenis hama dan 2 jenis penyakit yang cukup umum dijumpai pada budidaya kacang panjang.



Hama Pada Kacang Panjang

Kutu Aphids ( Aphis Craccivora )

Hewan berwarna hitam ini sering dijumpai hinggap pada tanaman kacang panjang. Ciri-ciri tanaman kacang panjang yang terserang hama ini adalah, daun yang menggulung dan mengeras kearah dalam. Ini disebabkan kutu Aphids yang suka bergerombol pada balik daun. Kutu Aphids termasuk jenis hama yang berperan penting dalam gagalnya budidaya kacang panjang.

Untuk mengatasi kacang panjang yang terserang hama ini dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida pada bagian belakang daun. Beberapa contoh insektisida untuk mengatasi hama kutu aphids adalah Akodan 350 EC, Matador 25 EC dan Perfekthion 400 EC. Dosis penggunaan insektisida ini dapat menyesuaikan dengan petunjuk pada label kemasan.

Ulat Penggerk Polong ( Maruca Testualis )

Ciri-ciri ulat penggerek polong ini adalah berwarna hijau ketika muda. Warnanya akan berubah menjadi coklat kehitaman seiring bertambahnya usia ulat. Hama ini menyerang buah kacang panjang dengan melubangi kulit polong dan memakan biji muda dari kacang panjang. Dampaknya, tanaman kacang panjang menjadi tidak produktif dan mengakibatkan gagal panen karena polong menjadi busuk.

Cara mengatasi ulat penggerek polong dapat dilakukan pencegahan dengan memasang perangkap kupu-kupu. Perangkap yang dipasang bisa berbentuk lem yang ditempelkan pada sepotong pipa pvc atau bisa juga menggunakan botol bekas air mineral. Namun apabila ulat penggerek polong sudah menyerang, dapat dibasmi dengan menyemprotkan insektisida seperti Decis 25 EC, Buldok 25 EC atau  Curacon 500 EC dengan dosis sesuai.


Penyakit Pada Tanaman Kacang Panjang

Penyakit Karat Daun ( Uromyces sp. )

Karat daun merupakan salah satu penyakit utama pada budidaya kacang panjang. Gejala awalnya yaitu muncul bercak kecoklatan pada bagian daun. Bercak coklat ini semakin lama akan semakin menyebar pada seluruh bagian daun. Dampak terburuknya adalah daun tanaman menjadi kering dan rontok.

Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan cara sanitasi lingkungan dan mengontrol saluran drainase pada lahan. Untuk mengatasi serangan karat daun dapat dilakukan dengan cara menyemprotkan fungisida. Pemberian fungisida terbukti efektif untuk mengatasi penyakit ini. Fungisida yang dapat anda pakai adalah Score 250 EC atau Anvil 50 SC dengan dosis sesuai.


Penyakit Bercak Daun ( Cercospora sp. )

Gejala yang dialami tanaman kacang panjang yang terkena bercak daun adalah munculya bercak kuning pada bagian tengan daun. Bercak kuning ini semakin lama akan semakin membesar dan berwarna kecoklatan. Biasanya dalam satu helai daun terdapat beberapa bercak kuning tersebut.

Tak jauh berbeda dengan penyakit karat daun, bercak daun juga dapt dicegah dengan melakukan sanitasi dan kontrol drainase. Dan untuk tanaman yang sudah terserang juga dapat diobati dengan diberi Score 250 EC atau Anvil 50 SC sebgai fungisida pembasmi penyakit.


Sebetulnya masih ada beberapa hama dan penyakit tanaman lain yang bisa menyerang kacang panjang. Namun beberapa hama dan penyakit diatas merupakan yang paling umum di jumpai para pembudidaya kacang panjang. Semoga bermanfaat !

Thursday, December 28, 2017

Cara Menanam dan Merawat Jambu Kristal Dalam Pot Hingga Panen

Budidaya jambu kristal semakin diminati oleh masyarakat. Selain harga jual jambu kristal yang cukup menggiurkan, cara perawatan jambu kristalpun tergolong cukup mudah. Tak perlu memiliki lahan yang luas untuk dapat memulai menanam jambu kristal. Bidang tanah pada pekarangan rumah pun bisa anda sulap menjadi kebun jambu kristal mini. Namun bagi anda yang tidak memiliki bidang tanah tak perlu khawatir, alternatif untuk membudidayakan jambu kristal bisa anda lakukan dengan tabulampot atau tanam buah dalam pot. Untuk dapat memulai tabulampot jambu kristal, mari simak beberapa tahapan berikut ini.


Budidaya Tabulampot Jambu Kristal

Jambu kristal termasuk kedalam tanaman buah tropis, namun bukan berarti tanaman ini tidak dapat tumbuh pada daerah sub-tropis. Tanaman jambu kristal dapat bertahan dan tumbuh dengan baik pada daerah dengan curah hujan 1000-200mm/tahun dengan tingkat kelembaban suhu yang rendah.

Selain itu pertumbuhan jambu kristal juga dipengaruhi oleh intensitas angin untuk membantu penyerbukan bakal buah nantinya. Namun daerah dengan intensitas angin yang tinggi juga tidak bagus, hal ini dapat membuat kerontokan buah nantinya.

Tanaman jambu kristal termasuk tanaman yang menyukai cahaya matahari. Cahaya matahari dapat membantu mengoptimalkan pertumbuhan buah dan batang. Kekurangan sinar matahari dapat membuat pertumbuhan jambu kristal terhambat dan tanaman menjadi kerdil. Jambu kristal dapat tumbuh optimal pada suhu antara 23-28 derajat Celcius.

cara merawat tabulampot jambu kristal

Pemilihan Bibit Jambu Kristal Yang Tepat

Terdapat beberapa cara dalam mendapatkan bibit jambu kristal. Anda dapat membeli bibit yang sudah tumbuh pada toko pertanian atau penjual bibit tanaman buah. Cara lainya adalah dengan membuat sendiri bibit jambu kristal dengan 2 cara yaitu :


  1. Menanam langsung dari biji buah jambu kristal, dengan cara ini memang bibit yang dihasilkan membutuhkan waktu yang realtif lebih lama. Namun cara ini banyak dipilih untuk mendapatkan bibit dalam jumlah banyak.
  2. Bibit jambu kristal hasil cangkok atau stek, anda juga dapat membuat bibit jambu kristal dari hasil mencangkok batang indukan. Cara ini tergolong cukup mudah dan relatif lebih cepat, namun jumlah bibit yang dihasilkan terbatas.


Persiapan Media Tanam Dalam Pot

Sebelumnya anda perlu menyediakan sebuah pot dengan ukuran sedang atau menyesuaikan dengan besarnya bibit yang akan ditanam. Penggunaan ukuran pot yang bertahap dari mulai pot yag kecil hingga yang besar sangat disarankan. Anda dapat menggunakan pot yang kecil saat mulai menanam dan pindahkan ke pot yang lebih besar saat batang jambu mulai tumbuh.

Untuk media tanam, anda dapat membuatnya dengan campuran tanah yang sudah digemburkan, kompos/pupuk kandang dan sekam dengan perbandingan 1:2:2. Namun sebelum memasukan media tanam kedalam pot, sebaiknya isi dasar pot dengan kerikil/pecahan genteng.

Penanaman Bibit Jambu Kristal Dalam Pot


  • Isi pot dengan media tanam sampai setengah bagian.
  • Pangkas sebagian daun bibit yang akan ditaman untuk mengurangi penguapan.
  • Buka plastik polybag pada bibit dengan hati-hati agar tidak merusak akar.
  • Buat lubang pada media tanam dan letakkan bibit lalu timbun kembali.
  • Padatkan media tanam sekitar batang untuk memastikan tanaman berdiri kokoh.
  • Penyiraman awal dapat dilakukan untuk menjaga kelembaban media tanam.
  • Letakkan pot jambu kristal pada area yang teduh agar tanaman dapat beradaptasi.
  • Lakukan penyiraman rutin setiap pagi dan sore hari.
  • Setelah berumur 1 minggu setelah tanam, pot dapat dipindahkan ke area yang lebih terbuka dan terkena siar matahari.


Perawatan Jambu Kristal Tabulampot

Untuk perawatan jambu kristal tabulampot tidaklah begitu rumit. Penyiraman rutin dapat dilakukan untuk menjaga agar tanaman tidak kekeringan dan mati. Selain itu, penyiangan pada gulma dan tanaman penggangu pada sekitar tanaman perlu dilakukan agar nutrisi tidak dicuri oleh tanaman penggangu tersebut.

Pemangkasan tunas pada batang jambu kristal juga perlu diakukan. Tujuannya agar nutrisi yang terserap dapat dimaksimalkan untuk pembentukan bakal buah yang besar dan manis. Selanjutnya lakukan penggemburan tanah setidaknya sekali dalam sebulan untuk peremajaan.

Pemupukan awal jambu kristal tabulampot, dilakukan setelah usia satu bulam sejak penanaman. Pupuk yang diberikan adalah NPK Mutiara dengan komposisi 25:7:7 sebanyak 100gram setiap batang pohon. Pemeberian pupuk dilakukan dengan cara menyirampak NPK mutiara kedalam media tanam dalam pot. Pupuk ini dapat diberikan setiap 4 bulan sekali.

Pemupukan lanjutan jambu kristal tabulampot, dilakukan setelah tanaman berusia 3 bulan yaitu dengan mengubah dosis NPK menjadi 16:16:16 yang dilarutkan dengan air 1L/10 gram pupuk. Cara pemberian pupuk dengan menyiramkan pada media tanam setiap 4 bulan sekali.

Masa Panen Jambu Kristal

Umumnya jambu kristal dalam pot sudah mulai berbuah saat berumur 6 bulan. Namun pada usia ini biasanya buah yang dihasilkan belum maksimal karena masih dalam tahap belajar berbuah. Namun yang menarik adalah, jambu kristal bukanlah kategori buah musiman. Ini berarti jambu kristal terus berbuah dan dapat dipanen sepanjang tahun hinga berumur 10 tahun. Ukuran buah maksimal bisa sebesar 2 kepalan tangan orang dewasa. Dan untuk 1 batang pohon jambu kristal dapat menghaslikan hingga 10kg buah.

Monday, December 25, 2017

Beragam Jenis dan Keuntungan Dari Tanaman Palawija

jenis tanaman palawija

Palawija adalah sebuah istilah pertanian di Indonesia yang cukup populer terutama bagi para petani di daerah Jawa. Tanaman palawija adalah tanaman yang ditanam menggantikan padi setelah panen. Palawija diadopsi dari bahasa sansekerta phaladwija yang mempunyai arti tanaman kedua. Tanam kedua maksudnya adalah tanaman yang memberikan hasil kedua setelah panen padi.

Tanaman palawija memiliki peran yang cukup penting dalam penyedian kebutuhan pangan di Indonesia. Menurut data Badan pusat statistik pada tahun 2008 saja, palawija memberikan kontribusi hingga 30% dari total nilai produksi tanaman pangan.

Palawija adalah jenis tanaman yang memiliki banyak sekali manfaat dan kegunaannya, diantaranya adalah sebagai sumber makanan pokok bagi manusia bahkan hewan ternak dan sebagai bahan baku industri. Tanaman yang dapat dikategorikan sebagai palawija biasanya adalah tanaman semusim atau tanaman yang hanya dapat dipanen sekali saja. Umumnya tanaman ini adalah jenis tanaman yang dapat bertahan dalam kondisi tanah kering setelah masa panen padi

Jenis Tanaman Yang Termasuk Palawija

Tanaman yang termasuk kategori palawija umumnya adalah tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian. Namun beberapa sumber mengatakan jika tanaman yang memiliki buah yang menempel ke tanah seperti labu, semangka, metimun juga tergolong dalam kategori tanaman palawija. Namun di Indonesia jenis tersebut lebih umum di kenal dengan tanaman Holtikultura. Beberapa jenis palawija yang cukup umum di jumpai di Indonesia adalah :

Kacang Hijau ( Vigna radiata )

Kacang Hijau merupakan tanaman yang sangat dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Tananam yang dimanfaatkan bijinya ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Tumbuhan ini merupakan tanaman yang cukup mudah dibudidayakan di berbagai lahan. Selain dimanfaatkan bijinya, tanaman kacang hijau juga umum dijual dalam bentuk kecambah atau yang lebih di kenal dengan tauge/toge.

Kacang Tanah ( Arachis hypogaea )

Kacang tanah merukan salah satu tanaman yang cukup digemari untuk menggantikan padi setelah panen. Budidaya kacang tanah dapat dilakukan pada ketinggian 50-500 meter di atas permukaan laut. Meski begitu di beberapa daerah dengan ketinggian hingga 1.500 meter dpl nyatanya tanaman ini dapat beradaptasi dengan baik. Selain itu tanaman kacang tanah adalah tanaman yang menyukai sinar matahari. Kacang panjang Kacang panjang merupakan salah satu jenis sayur-sayuran yang memiliki nilai gizi cukup baik.

Kacang Panjang ( Vigna unguiculata sesquipedalis )

merupakan tanaman merambat, untuk itu diperlukan media sebagai tempat merambat batang kacang panjang. Umumnya media rambat dapat dibuat dengan tongkat kayu atau bambu yang ditancapkan dekat batang kacang panjang.

Kedelai ( Glycine max )

Kedelai adalah salah satu tanaman dengan sumber protein yang penting. Kedelai merupakan komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak memberi manfaat tidak saja digunakan sebagai bahan pangan tetapi juga sebagai bahan baku industri dan pakan ternak.

Jagung ( Zea mays )

Jagung adalah tanaman penghasil karbohidrat penting selain padi dan gandum. Hampir seluruh bagian jagung memiliki manfaat seperti daun dan batang muda untuk pakan ternak, buah jagung muda untuk sayuran dan buah jagung tua yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat pengganti nasi.

Sorgum ( Sorghum spp. )

Bentuk tanaman sorgum hampir menyerupai tanaman jagung. Seperti jagung, sorgum juga dikenal kaya akan karbohidrat yang sama baiknya dengan nasi. Budidaya sorgum cukup mudah dilakukan, hal ini karena sorgum cukup kuat menghadapi kondisi tanah yang kering.

Mentimun ( Cucumis sativus )

Mentimun adalah salah satu jenis palawija yang cukup mudah ditemui. Sayuran yang biasa dijadikan lalapan ini bisa menjadi alternatif tanaman untuk mengisi kekosongan lahan setelah panen padi. Permintaan pasar akan timun juga cukup bagus, ini karena mentimun merupakan lalapan paling banyak ditemui dalam berbagai kuliner di Indonesia

Oyong ( Luffa acutangula )

Oyong juga bisa menjadi pilihan jenis palawija untuk dibudidayakan. Bagian yang dimanfaatkan untuk sayur adalah buah mudanya. Selain lezat dan penuh gizi, oyong juga mudah untuk dibudidayakan. Terbukti dengan banyaknya masyarakat yang menanam sayuran ini pada pekarangan rumah mereka.

Singkong ( Manihot esculenta )

Kentang adalah jenis tanaman dikotil, jenis palawija ini bersifat musiman. Batangnya berwarna hijau, kemerahan atau ungu tua bergantung pada umur dan kondisi lingkungan tanam. Kentang merupakan bahan pangan yang cukup digemari oleh masyarakat bahkan menjadi makanan pokok bagi beberapa daerah.

Kentang ( Solanum tuberosum )

Ubi jalar juga termasuk kedalam salah satu jenis tanaman palawija. Sama halnya dengan singkong, jenis tanaman ini juga menyimpan cadangan makanannya pada akar. Palawija jenis ini memiliki batang menjalar dipermukaan tanah. Perawatan dan budidayanya pun cukup mudah dilakukan.

Ubi jalar ( Ipomoea batatas )

Ubi jalar juga termasuk kedalam salah satu jenis tanaman palawija. Sama halnya dengan singkong, jenis tanaman ini juga menyimpan cadangan makanannya pada akar. Palawija jenis ini memiliki batang menjalar dipermukaan tanah. Perawatan dan budidayanya pun cukup mudah dilakukan.

Gembili ( Dioscorea esculenta )

Gembili memang kurang begitu populer di pasaran, palawija dari jenis umbi-umbian ini memiliki tekstur yang kenyal ketika direbus.  Namun banyak yang menganggap tanaman ini memiliki potensi besar dimasa depan. Hal ini karena berbagai penelitian gembili sebagai bahan pembuatan etanol yang banyak dilakukan.

Wortel ( Daucus carota )

Masih dari jenis umbi-umbian, kali ini adalah wortel. Wortel juga termasuk palawija, dan biasa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan makanan dan minuman. Selain itu wortel juga merupakan salah satu makanan pokok bagi sebagian hewan ternak.

Talas ( Colocasia esculenta )


Palawija ini merupakan jenis umbi batang dan bersifat semusim. umbi talas umumnya dijadikan camilan seperti keripik, dan yang populer saat ini adalah menjadi bahan baku kue/lapis talas. Namun karna kandungan karbohidrat yang cukup, di beberapa daerah umbi talas juga digunakan sebagai makanan pokok pengganti nasi

Keuntungan Menanam Palawija

Penanaman palawija dilakukan petani untuk mengisi kekosongan lahan setelah panen padi dilakukan, terutama pada musim pengering. Hal ini dilakukan karena padi umumnya ditanam pada musim penghujan dan supaya lahan para petani tetap produktif meski musim kemarau. Salah satu manfaat menanam tanaman palawija bagi petani adalah untuk menambah pendapatan dari hasil panen palawija yang dilakukan.

Keuntungan yang didapat petani lainya adalah terjaganya tingkat keasaman tanah. Lahan yang hanya ditanami 1 jenis tanaman saja akan menyebabkan ketidak seimbangan antara unsur H+ dan OH- pada tanah dan menaikan kadar asam pada tanah. Tanaman palawija dapat menjadi alat diversifikasi yang dapat menjaga tingkat keasaman tanah menjadi seimbang.

Beberapa jenis palawija dapat di kategorikan sebagai tanaman yang menguntungkan. Segi keuntungan yang didapat bukan hanya dari harga saja tapi juga dari kecepatan panen tanaman tersebut.

Terdapat beragam teknik dan cara yang dapat anda lakukan dalam Budidaya Tanaman Palawija.  Perbedaan cara budidaya ini bergantung pada jenis tanaman palawija yang hendak anda tanam nantinya. Namun pada dasarnya budidaya tanaman palawija tidaklah begitu sulit dilakukan. Ini karena tanaman palawija umumnya tidak memerlukan pengairan dan mampu bertahan dalam kondisi kering.

Friday, December 8, 2017

Beberapa Tips Sebelum Melakukan Tabulampot

Tabulampot atau Tanam Buah Dalam Pot, semakin hari semakin digemari oleh kalangan masyarakat. Tabulampot merupakan suatu terknik dalam pembudidayaan tanaman buah dengan menggunakan media pot sebagai lahan tanamnya. Teknik ini cukup digemari oleh mereka yang berdomisili didaerah perkotaan yang padat penduduk. Keterbatasan lahan pada pemukimam padat tidak menjadi alasan untuk tidak bisa menanam tanaman buah.

Kelebihan Budidaya Dengan Tabulampot

Tabulampot banyak digemari masarakat karena memiliki beberapa kelebihan yang tidak didapat pada tanaman yang ditanam pada lahan tanah. Beberapa kelebihan tabulampot adalah :

  1. Tabulampot tidak memerlukan lahan yang luas. Selain itu metode tabulampot ini menjadikan tanaman dengan mudah bisa di pindah-pindahkan letaknya.
  2. Buah hasil dari budidaya tabulampot dari bentuk, ukuran dan kualitasnya cenderung sama dengan buah yang dibudidayakan pada lahan tanah.
  3. Tabulambot cenderung memudahkan dalam hal perawatan, pemupukan, penyiraman maupun dalam pengendalian hama penyakit.
  4. Tanaman yang didatam dalam pot cenderung lebih aman dari gangguan hewan maupun manusia. Ini karena tabulampot biasanya dilakukan pada area yang mudah di awasi seperti pada pekarangan rumah.
  5. Teknik serta budidaya dengan tabulampot cenderung lebih mudah dilakukan, dan tabulampot dapat dilakukan kapan saja tanpa menunggu musim
  6. Disisi lain, tabulampot lebih bernilai ekonomis. Ini karena bibit tanaman buah yang ditanam dalam pot cenderung memiliki harga yang relatif lebih tinggi daripada tanaman yang ditanam pada lahan biasa.


teknik dan cara tabulampot

Teknik dan Cara Budidaya Dengan Tabulampot

Dalam pembudidayaan tabulampot faktor seperti media tanam, pemupukan, penyiraman serta pemangkasa dapat dengan mudah diatur. Namun untuk faktor klimatik seperti ketinggian tempat, kelembaban udara dan sinar matahari harus diperhatikan. Untuk itu pemilihan tanaman haruslah menyesuaikan dengan faktor-faktor lingkungan tersebut.

Persiapan Pot dan Media tumbuh.

Pot merupakan salah satu komponen vital dalam teknik budidaya ini. Untuk itu pemilihan pot yang tepat dan sesuai mutlak harus dipenuhi. Beberapa syarat dan kondisi yang harus diperhatikan dalam pemilihan pot diantaranya :

  1. Usahakan memilih pot yang ringan, kuat (tidak mudah pecah), serta bentuk yang normal dan sesuai dengan jenih tanaman buat yang akan di tanam.
  2. Hindari memilih pot yang memiliki bibir melebar kesamping serta bagian tengah menyempit. Karena ini dapat mempengaruhi pertumbuhan pohon itu sendiri.

Pemilihan bentuk pot baik itu bundar ataupun persegi tidak menjadi masalah. Selama pot tersebut memiliki lubang pada bagian bawahnya serta memiliki kaki dengan ketinggian yang cukup atau dengan kata lain alas pot tidak langsung kelantai atau tanah. Fungsinya adalah untuk mengalirkan air sisa penyiraman atau air hujan yang berlebih. Sedangkan fungsi kaki-kaki pada pot adalah memberikan jarak antara pot dan lantai, dengan ini diharapkan proses pengaliran air yang berlebih pada pot dapat dengan mudah dilakukan.

Media Tanam Dalam Tabulampot

Umumnya perakaran pada tabulampot sangat terbatas karena ruang geraknya terhalang oleh dinding pot tersebut. Untuk itu pemilihan media tanam harus dilakukan dengan tepat, sehingga pemenuhan unsur hara yang cukup bagi tanaman menjadi prioritas dalam keberhasilan metode ini. Jangan sampai tanaman buah yang anda tanam kekurangan nutrisi dan mati.

Selain itu, kegemburan media tanam, drainase serta aerasinya harus tetap diperhatikan dengan baik. Media tanam pada tabulampot umumnya merupakan campuran dari tanah, humus, pupuk kandang, sekam dan pasir. Untuk proses pembuatan media tanam yang benar pada tabulampot adalah :

  • Lapisan pertama diberi sekam padi atau bisa diganti dengan serbuk gergaji sekitar seperempat bagian pot.
  • Lapisan kedua diisi dengan pupuk kandang dengan dicampur tanah sebanyak seperempat bagian. Untuk menhindari rayap serta hama akar, pada lapisan ini juga bisa diberi insektisida furadan.
  • Lapisan terakhir atau lapisan teratas diberi media tanam dengan campuran sekam padi, kompos atau pupuk kandang dan tanah. Komposisi dari campuran media tanam tersebut dengan perbandingan 1:2:2, yang selanjutnya diisi kedalam pot sampai ketinggian leher pot.


campuran media tanam tabulampot

Penanaman Pohon Buah Kedalam Pot

Setelah pot sudah terisi dengan media tanam, selanjutnya media tanam bisa disiram sampai keadaanya menjadi lembab. Siapkan bibit tanaman buah yang akan ditanam, namun sebelumnya ukurlah ketinggian polybag atau pot pembibitan terlebih dahulu. Ukuran ini akan menentukan kedalaman lubang yang akan kita buat pada pot tanam.

Setelah lubang tanam dibuat, silahkan lepaskan plastik polybag pada pada bibit buah dengan hati-hati tanpa merusak akar maupun bibit itu sendiri. Untuk memudahkan proses pelepasan polybag, sebaiknya gunakan pisau atau guntuing yang cukup tajam untuk memotong polybag tersebut.

Setelah polybag dilepaskan dari bibit, selanjutnya adalah menanam bibit buah kedalam lubang yang telah disiapkan. Letakan bibit di tengan lubang, lalu timbun akar menggunakan media sisa galian pada pot lalu tekan sedikit untuk memadatkan media tanamnya.

Perawatan Tanaman Buah Dalam Pot

Bibit buah yang telah di pindahkan kedalam pot memerlukan perawatan yang baik. Penyiraman pada bibit dapat dilakukan secara rutin dengan jumlah air yang sesuai dengan karakter tanaman yang di tanam. Untuk melakukan penyiraman sebaiknya lakukan penyiraman menyeluruh pada tanah maupun setiap bagian tanaman. Hal ini selain membuat tanaman lebih segar, juga dapat membuang debu yang dapat menutupi pori-pori atau stomata daun.

Baca Juga : Cara tabulampot Tomat

Dengan begitu tanaman dapat melakuka proses respirasi maupun proses fotosintesis secara sempurna. Air yang digunakan untuk leakukan penyiraman pada bibit haruslah air yang jernih dan bersih. Jika anda menggunakan air PAM dengan kadar kaporit yang cukup tinggi, sebaiknya air tersebut anda endapkan terlebih dahulu. Kandungan kaporit yang terlalu tinggi dapat meracuni bibit tanaman dan beresiko bibit menjadi mati.

Pemupukan Pada Tabulampot

Pemberian pupuk dapat anda lakukan melalui akar maupun pada daun. Jenis pupuk untuk tabulampot dapat berupa popok organik maupun pupuk anorganik. Pupuk organik dapat diberikan langsung dengan ditaburkan pada tanah. Tidak ada aturan baku dalam dosis maupun jenis pupuk organik yang diberikan. Karena setiap literatur memiliki teknologi yang berbeda-beda bergantung pada jenis tanaman, besaran batang, ukuran pot, komposisi media tanam, maupun teknik dari penanaman itu sendiri.

Baca Juga : Cara membuat pupuk dari ampas kopi

Pupuk anorganik pada tabulampot bisa Urea, TSP, KCl, atau NPK, dan untuk mengaplikasikannya pupuk dapat dilarutkan dengan air bersih. Pemberian pupuk pada fase vegetatif, pupuk dengan kadnunag Nitrogen lebih banyak komposisinya dibanding Phospat dan Kalium dengan perbandingan 3:2:1. Sedangkan pada fase Generatif komposisinya adalah 1:4:3.

Teknik Perangsang Bunga

Teknik untuk merangsang terjadinya pembuangaan dapat dilakukan denga ZPT (Zat Perangsang Tumbuh). Pilihlah ZPT dengan kandungan bahan aktif Succinic Acid dan Maleic Hidrazy, dimana ZPT dari kelompok ini mampu menghambat pertumbuhan ruas dan merangsang terjadinya pembungaan.

Cara pemberian ZPT adalah dengan melarutkan bahan tersebut dengan air dengan takaran sesuai pada label. Kemudian larutan ZPT disemprotkan pada tanaman secara merata atau menyemprotkan pada bagian tanah sekitar batang tanaman.

Baca Juga : Tabulampot Semangka

Waktu pemberian ZPT adalah ketika daun tanaman sudah berwarna hijau tua serta tunas baru sudah berhenti tumbuh. Pemberian ZPT cukup dilakukan dua kali dalam satu periode bunga, pertama saat tunas sudah berhenti tumbuh dan kedua adalah 3 minggu setelah pemberian ZPT pertama.

Dengan melakukan proses dan teknik tabulampot yang benar dan tepat, diharapkan tanaman buah dapat tumbuh denga baik. Perawatan yang sesuai dapat memberikan hasil buah yang maksimal pada tabulampot anda.